Jumat, 22 Maret 2019

Waspada, Ngantuk Berat Hingga Hilang Kesadaran Bisa Jadi Gejala Stroke Lho!

Stroke merupakan penyakit degeneratif yang menjadi penyebab kematian utama di dunia. Selama ini gejala stroke seringkali digambarkan sebagai kesemutan atau baal di separuh badan.

obat tetes mata untuk stroke mata

Namun disampaikan dr. Dewanta S, Sp.S dari Siloam Hospitals Bogor, gejala stroke lainnya juga bisa meliputi rasa kantuk yang sangat berat hingga hilang kesadaran.

"Bisa juga tiba-tiba Anda merasa pusing dan berputar. Dan gangguan penglihatan satu atau pada dua mata? Anda perlu waspada, itu adalah serangan awal stroke," ujar dr Dewanta dalam seminar kesehatan yang bertema 'Cegah Stroke Sejak Dini' beberapa waktu lalu.

Dewanta menambahkan, di seluruh dunia ada lebih dari 15 juta penderita stroke setiap tahunnya. Satu di antara enam orang yang stroke meninggal dunia. Stroke sendiri merujuk pada gangguan fungsi otak yang timbul mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat dari gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan orang mengalami gejala di atas.

"Kondisi ini jika tidak dikendalikan atau diobati dapat memburuk dan berakibat terjadinya penyempitan atau pecah pembuluh darah otak. Segera bawa ke RS terdekat dan diutamakan yang mempunyai dokter spesialis saraf dan fasilitas unit stroke. Waktu yang cepat akan menyelamatkan otak," imbuh dr Dewanta.

Ia mengatakan, pertolongan yang akurat dan cepat merupakan langkah utama untuk menghindari kematian atau kecacatan yang menetap akibat stroke. Bahkan, setiap menit keterlambatan pertolongan pada pasien stroke menyebabkan otak kekurangan darah dan memicu kematian 1,9 juta sel dan serabut otak sepanjang 10 km.

"Faktor kegemukan, stress, merokok, konsumsi alkohol dan pola hidup tidak sehat adalah pencetus serangan stroke. Namun kabar baiknya semua ini bisa dikendalikan dengan menjalankan pola hidup sehat,” tambah Dewanta.

dr. Dewanta S, Sp.S, pakar saraf dan neurologi dari RS Siloam Bogor, menjelaskan tentang gejala stroke. (Suara.com/Firsta Nodia)
dr. Dewanta S, Sp.S, pakar saraf dan neurologi dari RS Siloam Bogor, menjelaskan tentang gejala stroke. (Suara.com/Firsta Nodia)
Selain gaya hidup, stroke juga bisa dipicu faktor keturunan maupun genetik. Pada beberapa kasus, stroke bisa dialami anak-anak atau remaja. Hal ini karena anak tersebut mengalami arteri vena malformasi atau aneurisma berupa kelainan pembuluh darah otak.

Nah agar terhindar dari stroke akibat gaya hidup, Dewanta menganjurkan masyarakat untuk mulai menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan berat badan sesuai BMI ideal, mengkonsumsi makanan sehat seperti rendah lemak jenuh dan kolesterol, menambah asupan kalium dan mengurangi natrium, serta banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

"Lakukan juga olahraga yang cukup dan teratur dengan melakukan aktivitas fisik yang punya nilai aerobik seperti jalan cepat, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya secara teratur minimal 30 menit dan minimal 3 kali perminggu," tutup Dewanta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar